Kamis, 19 November 2020

Happy Parenting di Masa Pandemi Covid-19

 

(Konselor dan Hipoterapis Anak, Remaja dan Keluarga Lusiana Pansilawatiningsih)

    Media rmco.id/Rakyat Merdeka mengadakan Webinar yang membahas tema Happy Parenting di Masa Pandemi Covid-19, pada Rabu (11/11) di Youtube kanal RakyatMerdeka TV. Webinar yang berdurasi 36 menit 57 detik ini menghadirkan Konselor dan Hipoterapis Anak, Remaja dan Keluarga Lusiana Pansilawatiningsih sebagai pembicara.

    “Masa pandemi ini sebenarnya bisa dipandang dengan kacamata yang berbeda, jadi banyak hikmah juga sebenarnya” kata Lusiana. “Ini masa-masanya dimana kita sebagai orangtua semakin menyadari bahwa yang namanya anak mau ga mau tanggung jawabnya besar ada di tangan kita” tambahnya.

    Lusiana juga memberikan tips bagi orangtua dalam mengambil alih tanggung jawab sekolah, karena memang sekolah diliburkan yang membuat anak-anak belajar dari rumah di masa pandemi ini. Langkah pertama yaitu “kita harus menyadari lebih dulu, ini menjadi sebuah sarana kita belajar, bahwa segala hidup itu tanggup jawabnya adalah di diri kita sendiri” jelasnya. Kemudian yang kedua, “ini menjadi knock door (ketukan pintu) buat orangtua merenung ke dalam diri, dimana saat menerapkan pola asuh ke anak belum sepenuhya hadir dan terlibat buat anak-anak” lanjutnya. 

    Memang di masa pandemi ini banyak orangtua yang dibuat kewalahan karna juga harus menjadi pengganti guru bagi anak di rumah. Belum lagi bagi para orangtua yang bekerja, tentunya hal ini membuat orangtua sangat lelah dan terkadang menjadi tidak bisa untuk mengontrol emosinya sehingga akan dilampiaskan kepada anak.

(Firsty Hestyarini-wartawati Rakyat Merdeka)

    "Agar orangtua happy dalam menjalani tugas pengasuhan, dalam situasi yang rumit ini kira-kira bagaimana cara best practicenya untuk mengelola stres, emosi"  tanya Firsty Hestyarini selaku wartawati Rakyat Merdeka.

    "Sebenarnya banyak orangtua yang sudah tau bagaimana cara mengelola emosi." jawab Lusiana, "Best practicenya adalah yang terbaik adalah ketika seseorang itu mengetahui sebuah teknik dan kemudian itu dipraktekan, itu menjadi yang terbaik. Kebanyakan dari kita, kita tau banyak cara tetapi tidak kita terapkan. Akhirnya cara itu tidak menjadi cara yang bermanfaat bagi kita sendiri" sambungnya.

(Saeful Bahri-wartawan Rakyat Merdeka)

    Selanjutnya Saeful Bahri selaku wartawan Rakyat Merdeka bertanya kepada Lusiana "dihadapkan dengan pandemi, sehingga depresi semakin tinggi dan terjadi KDRT. Sesungguhnya apasih yang terjadi dan kita harus bagaimana agar terhindar dari itu?"

    "Ada satu faktor yang sangat membuat kenapa banyak orang yang mengalami hal itu. yang pertama adalah yang sangat menjadi pondasi dasarya, banyak setiap individu, kita tidak mau mengambil kendali tanggung jawab. Sehingga apapun yang terjadi dalam hidup kita, maka kebiasaan pada umumnya setiap individu itu akan bersifat empat hal, yang pertama komplen, yang kedua menyalahkan, yang ketiga menghakimi dan kemudian keempat kritik." jawabnya. 

   Di penghujung webinar Lusiana mengajak para orangtua maupun pendengar webinar untuk menjadi mercusuar dalam menebar energi kasih yang luar biasa untuk orang lain. "Jadi jangan terjebak pada emosi, jangan terjebak pada hal-hal negatif lainnya yang tidak memperdaya diri, segeralah memperdaya diri dan jadilah mercusuar" tutupnya.

Perayaan Tahun Baru 2021 pada Masa Pandemic Covid-19. Apakah boleh?

Pendahuluan Pandemic Covid-19 masih belum reda. Hal ini mengakibatkan berbagai aktivitas dibatasi. Sebab kegiatan yang mengundang berkumpu...